Sabtu, 28 Februari 2009

Buntut Kasus Salafi Lombok, Polisi-Warga Terlibat Bentrok


Warga mendemo aparat kepolisian karena ingin membebaskan rekan mereka yang ditangkap karena menyerang aktifis Salafi

Hidayatullah.com— Ratusan warga Desa Gapuk, Kecamatan Gerung, Senin, 23 Februari 2009, siang, mencoba menerobos penjagaan di depan Kantor Kepolisian Resor Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Mereka memaksa kepala kepolisian setempat, Agus Suryanto melepaskan dua rekan mereka, yang sebelumnya ditangkap aparat karena dinilai sebagai melakukan aksi pengrusakan terhadap rumah H. Nasehat pimpin jamaah Salafi.
Tak urung, bentrokan pun tak terhindarkan. Sejumlah pengunjuk rasa akhirnya ditangkap dan dinaikkan ke dalam mobil patroli. Meski tidak menelan korban, bentrokan ini mengganggu arus lalulintas ke Pelabuhan Lembar.
Polisi dengan bersenjatakan lengkap terpaksa menghalau warga yang hendak melakukan pengrusakan terhadap kantor Polres Lombok Barat. Sementara ini polisi meringkus dua orang dari kerumunan warga, karena melakukan provokasi dan pelemparan terhadap petugas.
Kapolres Lombok Barat, AKBP Agus Suyanto mengatakan tindakan itu dilakukan sebagai wujud pengamanan yang dilakukan polisi.
"Dua orang itu sudah kami periksa untuk tindakan lebih lanjut, kami juga berkordinasi dengan tokoh masyarakat untuk menenangkan warga," kata Agus Suyanto ditemui di lokasi, Senin, 23 Februari 2009.
Sebagaimana diketahui, aksi bentrok warga dan aparat ini bermula akibat penyerangan terhadap pengikut faham Salafi yang terjadi Jumat 20 Februari malam. Akibatnya sedikitnya enam rumah milik penganut Salafi di Dusun Mesanggok Desa Gapuk Kecamatan Gerung, rusak berat.
Warga setempat melakukan penyerangan karena dinilai telah menyingung masyarakat yang menganut faham Ahlisunnah Waljamaah. Rumah-rumah tersebut hancur sementara rumah yang lainnya atapnya dipenuhi batu bekas lemparan, sehingga mereka harus mengungsi ke rumah keluarga dan tetangga terdekat.
Hasbiallah (45) salah seorang jamaah Salafi, mengatakan, masyarakat dengan tiba-tiba menyerang rumah warga Salafi, sehingga membuat warga Salafi ketakutan dan terancam. [cha, berbagai sumber/http://www.hidayatullah.com/]
Gambar: Metro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar